Peta Risiko Bencana Banjir di Provinsi Sulawesi Tengah - BNPB 2021 |
Kabupaten Buol di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah satu wilayah yang memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi terhadap bencana banjir.
Luas Potensi Rawan Banjir Kabupaten Buol Sumber: Dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) Buol, 2024 |
Berdasarkan Peta Banjir Buol di atas yang dirilis dalam Kajian Risiko Bencana Nasional 2022–2026, terlihat jelas bahwa beberapa kecamatan di Buol, khususnya yang berada di sekitar aliran sungai dan wilayah pesisir, berada dalam zona dengan risiko banjir Buol yang sedang hingga tinggi.
Apa Itu Banjir dan Kapan Disebut Bencana?
Secara ilmiah, banjir didefinisikan sebagai kenaikan drastis dari aliran sungai, danau, kolam, atau badan air lainnya yang menyebabkan limpahan ke wilayah sekitarnya (Smith & Ward, 1998).Jika banjir tersebut mengancam kehidupan masyarakat, menimbulkan kerugian harta benda, bahkan korban jiwa, maka disebut sebagai bencana banjir (Reed, 1995).
Menurut Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012, ukuran bahaya banjir ditentukan berdasarkan ketinggian genangan air, serta dua faktor utama:
Warna kuning hingga oranye pada peta menunjukkan tingkat bahaya sedang hingga tinggi, yang menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi terdampak genangan air saat curah hujan ekstrem melanda.
Menurut Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012, ukuran bahaya banjir ditentukan berdasarkan ketinggian genangan air, serta dua faktor utama:
- Kemiringan lereng: semakin landai suatu area, maka risiko banjirnya semakin tinggi.
- Jarak dari sungai: area dalam radius 100 meter dari sungai memiliki indeks bahaya tertinggi.
Peta Banjir Buol: Zona Rawan dan Tingkat Risiko
Berdasarkan data Peta Risiko Banjir Buol dari BNPB, terlihat bahwa area yang memiliki kemiringan landai dan berada dekat dengan jaringan sungai, seperti di sekitar wilayah pusat kota Buol dan beberapa desa di dataran rendah, termasuk dalam zona rawan banjir.Warna kuning hingga oranye pada peta menunjukkan tingkat bahaya sedang hingga tinggi, yang menunjukkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi terdampak genangan air saat curah hujan ekstrem melanda.
Penyebab Banjir Buol
Beberapa hal penyebab utama banjir Buol antara lain:- Curah hujan tinggi saat musim penghujan,
- Dataran rendah dekat sungai dengan kemiringan lereng rendah,
- Tingginya sedimentasi sungai yang mengurangi kapasitas tampung air,
- Penggundulan hutan dan alih fungsi lahan di daerah hulu,
- Minimnya sistem drainase yang efektif di wilayah permukiman padat.
Dampak Risiko Banjir Buol
Jika tidak ditangani dengan tepat, risiko banjir Buol dapat memicu berbagai dampak negatif, seperti:- Kerusakan infrastruktur dan rumah warga,
- Gangguan aktivitas ekonomi dan transportasi,
- Ancaman kesehatan akibat banjir dan pascabanjir,
- Rasa trauma dan ketidakamanan di masyarakat.
Strategi Mitigasi Banjir di Buol
Untuk mengurangi risiko banjir Buol, diperlukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi seperti:- Normalisasi sungai dan pembangunan tanggul di zona rawan,
- Rehabilitasi hutan dan vegetasi alami di daerah tangkapan air,
- Penguatan sistem drainase kota dan desa,
- Edukasi masyarakat tentang kesiapsiagaan banjir,
- Pemanfaatan peta banjir Buol sebagai dasar tata ruang dan pembangunan.
Penutup
Banjir Buol adalah ancaman nyata yang perlu diantisipasi bersama, baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta.Dengan adanya peta banjir Buol yang telah diperbarui melalui Kajian Risiko Bencana Nasional 2022–2026, kini masyarakat memiliki acuan visual dan ilmiah dalam memahami dan merespons risiko banjir Buol.
Langkah mitigasi berbasis data dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci agar Buol dapat menjadi wilayah yang tangguh terhadap bencana.
Langkah mitigasi berbasis data dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci agar Buol dapat menjadi wilayah yang tangguh terhadap bencana.
Sumber Referensi:
Diolah dari dokumen Kajian Risiko Bencana Nasional Provinsi Sulawesi Tengah 2022–2026 - BNPB 2021
Diolah dari dokumen Kajian Risiko Bencana Nasional Provinsi Sulawesi Tengah 2022–2026 - BNPB 2021
bisa jadi panduan untuk yang ingin berkunjung.....
BalasHapusThank you for sharing
Trims kembali bang
HapusMoga=moga program mitigasi berjalan lancar. Jangan ada banjir, repot dan resiko berbagai penyakit..
BalasHapusSaat ini malah jadi makin sering
HapusNormalisasi sungai memang harus kalo mau jarang banjir ya bang. Terus pinggir sungai kasih tanggul
BalasHapusMasih banyak faktor lainnya mas, misalnya budaya menjaga kebersihan kali dan selokan
Hapuslengkap banget sih ini penjelasan tentang banjir dan risikonya
BalasHapusBuat pegangan pemerintahnya :)
Hapusada sejarah tak Buol dilanda banjir besar sewaktu ketika dahulu?
BalasHapusp/s sepupu saya akan ke sulawesi pada hari raya haji akan datang bersama keluarga suaminya. bapa mertuanya berasal dari sulawesi dan sekarang sudah menetap di malaysia. mereka pulang ke sana kerana adik kepada bapa mertuanya sedang sakit. pada mulanya saya ingin ikut mereka. tapi setelah diberitahu perjalanan ke sana sahaja mengambil masa hampir 2 hari (transit di jakarta) dan naik bas ke kampung mereka hampir 18 jam, saya terpaksa cancel sahaja ;-)...
BalasHapusJadi tahu lokasi buol di mana pada peta. Memang daerah pesisir banget yaa. Tapi bagus lah kalo sudah ada langkah2 pencegahan utk mengatasi banjir begini
BalasHapus