TpOoGSY6TSz6GfM6TSGiGSAp

Slider

Biografi Kartini Binol - Dokter Pertama Dari Buol dalam Novel Biografi Karya Dyah Anggraini


Buolpedia.web.id - dr. Kartini Binol, MPH adalah sosok perempuan inspiratif dari Buol, Sulawesi Tengah, yang menorehkan sejarah sebagai dokter perempuan pertama dari daerah ini.

Kisah hidupnya yang penuh perjuangan kini diabadikan dalam buku berjudul Kartini: Novel Biografi, ditulis oleh putrinya sendiri, Dyah Anggraini.

Buku ini terbit pertama kali pada Oktober 2023 melalui penerbit Jariah Publishing Intermedia.

Berbeda dari buku biografi pada umumnya, Kartini: Novel Biografi ditulis dengan gaya bertutur seperti novel, sehingga menyuguhkan pengalaman membaca yang menyentuh dan tidak membosankan. 

Pembaca tidak hanya mengenal fakta, tapi juga merasakan emosi dan tantangan yang dihadapi Kartini sepanjang hidupnya.

Masa Kecil dr. Kartini Binol di Buol dan Batavia

Kartini Binol lahir pada 18 April 1930 di dusun Ponipingan, Bunobogu, Kabupaten Buol.

Ia adalah putri dari Raja Binol, seorang saudagar asal Mongondow yang aktif dalam gerakan nasional dan mendirikan PSII Afdeling Buol, dan ibunya Siti Rapiah, perempuan asli Buol.

Sejak usia 5 tahun, Kartini kecil mengikuti abangnya, Sulaiman Binol, ke Batavia untuk menempuh pendidikan.

Sulaiman, yang lebih dahulu menjejakkan kaki di Batavia pada 1919 saat berusia 8 tahun, menjadi sosok penting dalam pendidikan Kartini.

Ia menempuh HIS, MULO, AMS, dan melanjutkan kuliah di Recht Hooge School tahun 1936.

Dalam buku ini, diceritakan bagaimana Sulaiman membimbing adiknya dengan keras namun penuh kasih.

Ia sering bertanya pada Kartini kecil, “Kau mau jadi apa?”

Ketika Kartini menjawab, “Bagaimana kalau aku jadi dokter?”, sang kakak menyambut positif.

Namun ia berpesan bahwa dokter harus bisa mendengar dengan hati, bukan sekadar telinga—sebuah nasihat yang tertanam kuat dalam jiwa Kartini.


Perjalanan Pendidikan dan Karier Kartini Binol

Kartini memulai pendidikan formalnya di HIS (Hollandsch Inlandsche School), lalu melanjutkan ke MULO di Makassar, dan SMA pada 1949.

Tahun 1954, ia masuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan lulus sebagai dokter pada 26 November 1960.

Ketertarikannya pada kesehatan reproduksi, cabang kedokteran yang masih langka saat itu, membawanya meraih beasiswa untuk melanjutkan studi ke luar negeri.

Ia belajar di Minnesota University, Amerika Serikat, dan memperdalam pengetahuannya di bidang tersebut. Sepulang dari Amerika, Kartini dikenal sebagai praktisi dan ilmuwan yang penuh ide dan pemikiran progresif di bidang kesehatan.

Ia mengabdi dalam berbagai tugas, termasuk sebagai pejabat di Kementerian Kesehatan RI, dan pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

Pengabdiannya membawa Kartini berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia dan juga ke luar negeri.


Kartini Binol: Teladan dari Timur Indonesia

Buku Kartini: Novel Biografi menggambarkan dengan utuh perjalanan hidup perempuan tangguh dari Sulawesi Tengah ini.

Gaya penulisan Dyah Anggraini yang memadukan data sejarah dengan narasi emosional menjadikan buku ini bukan hanya bacaan informatif, tetapi juga inspiratif.

Kartini bukan hanya dokter pertama dari Buol, tapi juga simbol dari semangat belajar dan pengabdian perempuan Indonesia.

Ia tumbuh dari wilayah pinggiran dan menjelma menjadi sosok profesional yang mengharumkan nama daerahnya hingga ke kancah nasional dan internasional.


Kesimpulan

Bagi pembaca yang mencari buku biografi tokoh perempuan inspiratif Indonesia, Kartini: Novel Biografi adalah pilihan tepat.

Buku ini bukan hanya mengangkat kisah pribadi dr. Kartini Binol, tetapi juga menggambarkan sejarah perjuangan perempuan Indonesia dari sudut daerah yang jarang disorot.

📚 Tertarik membaca kisah lengkapnya?
Buku ini tersedia di Google Books melalui tautan berikut:
👉 https://books.google.co.id/books/about/Kartini.html?id=_p77EAAAQBAJ&redir_esc=y

2Komentar

  1. Bagian tentang Kartini yang sampai studi ke Amerika tuh benar-benar bukti bahwa perempuan Indonesia bisa berkarya sampai kancah internasional kalau punya semangat dan tekad yang kuat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mas, apalagi pada zaman itu ya apa" masih terbatas termasuk akses untuk berkomunikasi ke luar negeri

      Hapus

Artikel Meta Info

Sedang memuat...

Sedang memuat...

© Copyright - Ensiklopedia Buol Rlipunoto
Berhasil Ditambahkan

Type above and press Enter to search.